Ada yang mati di meja makan. Bukan nasi. Bukan kuah sop. Tapi seorang diplomat.
Konon, kata berita yang beredar setipis daun jambu dan setebal selimut malam, seorang diplomat muda ditemukan tak bernyawa. Bukan karena diplomasi yang gagal, tapi karena nyawa yang dicabut secara misterius dan tentu saja, diam-diam. Katanya sih “masih dalam penyelidikan”, seperti biasa.
Ah, diplomat. Profesi yang dulu glamor, kini terasa getir. Mereka yang tugasnya menjembatani dua negara, kadang malah tersandung di jembatan itu sendiri.
Seakan-akan, dalam dunia sekarang, membawa paspor diplomatik bukan berarti bebas dari bahaya. Bahkan bisa jadi justru mengundang maut, terutama jika terlalu jujur atau terlalu tahu.
Lalu kita yang membaca kabar ini, antara percaya dan pura-pura sibuk. Ada yang langsung mengaitkannya dengan teori konspirasi, ada pula yang langsung menutup tab browser dan kembali ke video kucing lucu. Dunia memang seperti itu sekarang, kabar kematian pun kalah saing dengan konten perselingkuhan influencer TikTok.
Tapi coba kita pelan-pelan pikirkan. Jika seorang diplomat bisa dibunuh, lalu siapa yang bisa selamat?
Apakah kematian ini hanya soal personal? Atau ini adalah pesan politik yang dibungkus dalam plastik mayat? Kita tidak tahu. Dan mungkin tidak akan pernah tahu. Karena dalam dunia diplomasi, kebenaran seringkali dikubur lebih dalam daripada jenazah.
Dan pemerintah?
Oh, mereka akan bilang semua “on progress” sambil memoles wajah diplomasi seperti bedak pada wajah demam. Hasil investigasi bisa muncul seminggu, sebulan, atau tidak sama sekali. Bergantung pada siapa yang terbunuh dan siapa yang terbunuhkannya.
Sementara itu, meja-meja perundingan tetap digelar. Jamuan makan malam tetap berlangsung. Senyum dipajang seperti lukisan. Dan pembunuhan ini?
Mungkin hanya akan jadi catatan kaki.
Di dokumen rahasia yang tidak akan pernah sampai ke publik.
Akhir kata, kalau diplomat saja bisa mati tanpa jejak, mungkin rakyat biasa sebaiknya jangan terlalu berharap akan hidup adil. Setidaknya, kita masih bisa memilih percaya berita… atau percaya diri sendiri.