Sepak bola modern memang gila. Di satu sisi, pemain muda dipuja bak dewa karena tekel bersih atau umpan akurat. Di sisi lain, satu klik kirim video bisa membuat karier terjun bebas lebih cepat dari Ronaldo nyundul bola.
Masuklah Raúl Asencio, bek tengah Real Madrid yang baru promosi ke tim utama. Tinggi, gagah, dan punya insting bertahan yang bikin striker La Liga gigit jari. Sayangnya, instingnya offside kalau sudah pegang HP.
Belum genap setahun menikmati udara elit Santiago Bernabéu, Asencio tersandung kasus yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola, tapi sangat berhubungan dengan akal sehat. Ia dituduh menyebarkan video seksual (porno) tanpa izin dan lebih parahnya, salah satu korban disebut masih di bawah umur. Penonton La Liga mungkin hafal statistiknya di lapangan, tapi jaksa sekarang sedang menghitung statistik hukuman, 2 tahun 6 bulan penjara, denda harian, plus kompensasi. Bukan assist, bro, tapi “dampak.”
Real Madrid? Masih diam seribu kata. Fans? Terbagi antara “kasihan anak muda” dan “bakar jersey-nya sekarang juga.” Dan media? Ah, tentu saja, kita semua berpesta, karena ini adalah pemandangan langka. Pemain muda dengan masa depan emas, menendang dirinya sendiri keluar lapangan dengan gaya.
Sungguh tragis, seorang pemain yang baru dipanggil ke timnas, yang bisa saja jadi penerus Puyol atau Ramos, malah terancam ganti nomor punggung jadi “Narapidana 003”. Padahal di Spanyol, cukup banyak yang ingin viral, tapi bukan lewat sidang hukum.
Ini jadi pengingat kejam bahwa dalam sepak bola modern, kecepatan bukan cuma soal sprint di menit 85. Tapi juga seberapa cepat jempolmu bisa merusak hidup sendiri.